Sama paman itu, aku disuruh mencari bekicot! Buat apa
pikirku. Tak lama aku mencari, aku menemukan satu ekor bekicot. Segera aku
berikan ke paman itu. Ujug kepala cangkang bekicot tersebut dia pecahkan dan
keluarlah dari sana cairan lendir putih, kemudian cairan itu dia teteskan ke
bagian yang luka. Tak lama darah yang mengucurpun berhenti.
Ternyata cairan bekicot itu dijadikan obat penghenti luka pendarahan
oleh paman itu. Atau bisa disebut
sebagai obat pengganti kalau tidak ada betadine atau obat merah. Aku sendiri
akhirnya pernah mencobanya, rasanya justru tidak perih, “anyes” dingin
terasanya dan terbukti benar lukaku waktu itu terkena pisau cepat berhenti
darahnya dan cepat mengering.
Tapi untuk uji medisnya aku tidak tau ya! Tapi itu
pengalamanku. Subhanallah dan maha besar Allah.