Halaman

Sabtu, 12 November 2011

Manfaat Bekicot ( Achatina fulica )


Kata orang termasuk keong racun, hewan ini biasanya sebagai pembawa parasit, karena merusak tanaman. Hidupnya biasanya menempel-nempel di dedaunan, batang pohon. Banyaknya biasanya di pohon pisang. Kata orang tuaku bekicot tidak bisa dimakan karena beracun. Tapi ada yang bilang bisa dimakan untuk obat. Selain itu bekicot bisa sebagai penghenti luka akibat benda tajam.

Ini pengalamanku waktu itu musim panen padi, banyak orang yang pergi ke sawah untuk memanenya. Orang jawa menyebut “derep”. Nah ketika itu ada orang yang lari-lari terburu-buru dari tengah sawah ke perkampungan. Ternyata orang itu baru saja tangannya terluka akibat terkena sabit waktu memotong batang padi. Lukanya kalau aku lihat begitu dalam, darah sampai-sampai keluar banyak tak henti-hentinya.
Sama paman itu, aku disuruh mencari bekicot! Buat apa pikirku. Tak lama aku mencari, aku menemukan satu ekor bekicot. Segera aku berikan ke paman itu. Ujug kepala cangkang bekicot tersebut dia pecahkan dan keluarlah dari sana cairan lendir putih, kemudian cairan itu dia teteskan ke bagian yang luka. Tak lama darah yang mengucurpun berhenti.

Ternyata cairan bekicot itu dijadikan obat penghenti luka pendarahan oleh paman itu. Atau bisa disebut  sebagai obat pengganti kalau tidak ada betadine atau obat merah. Aku sendiri akhirnya pernah mencobanya, rasanya justru tidak perih, “anyes” dingin terasanya dan terbukti benar lukaku waktu itu terkena pisau cepat berhenti darahnya dan cepat mengering.
Tapi untuk uji medisnya aku tidak tau ya! Tapi itu pengalamanku. Subhanallah dan maha besar Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar