Kata orang termasuk keong racun, hewan ini biasanya sebagai pembawa parasit, karena merusak tanaman. Hidupnya biasanya menempel-nempel di dedaunan, batang pohon. Banyaknya biasanya di pohon pisang. Kata orang tuaku bekicot tidak bisa dimakan karena beracun. Tapi ada yang bilang bisa dimakan untuk obat. Selain itu bekicot bisa sebagai penghenti luka akibat benda tajam.
Ini pengalamanku waktu itu musim panen padi, banyak orang yang
pergi ke sawah untuk memanenya. Orang jawa menyebut “derep”. Nah ketika itu ada
orang yang lari-lari terburu-buru dari tengah sawah ke perkampungan. Ternyata orang
itu baru saja tangannya terluka akibat terkena sabit waktu memotong batang
padi. Lukanya kalau aku lihat begitu dalam, darah sampai-sampai keluar banyak
tak henti-hentinya.
Sama paman itu, aku disuruh mencari bekicot! Buat apa
pikirku. Tak lama aku mencari, aku menemukan satu ekor bekicot. Segera aku
berikan ke paman itu. Ujug kepala cangkang bekicot tersebut dia pecahkan dan
keluarlah dari sana cairan lendir putih, kemudian cairan itu dia teteskan ke
bagian yang luka. Tak lama darah yang mengucurpun berhenti.
Ternyata cairan bekicot itu dijadikan obat penghenti luka pendarahan
oleh paman itu. Atau bisa disebut
sebagai obat pengganti kalau tidak ada betadine atau obat merah. Aku sendiri
akhirnya pernah mencobanya, rasanya justru tidak perih, “anyes” dingin
terasanya dan terbukti benar lukaku waktu itu terkena pisau cepat berhenti
darahnya dan cepat mengering.
Tapi untuk uji medisnya aku tidak tau ya! Tapi itu
pengalamanku. Subhanallah dan maha besar Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar